MENGHARGAI ORANG SEPERTI MENGHARGAI DIRI SENDIRI

TEPO SELIRO
Artinya, tepa (ukuran), slira (badan). 
... Diukur atau dikenakan di badannya sendiri. Sehingga tepa slira maksudnya adalah imbauan agar segala sesuatu yang terjadi diusahakan untuk diukur atau diterapkan pada diri sendiri. Dengan demikian, sikap dan perbuatan kita tidak akan semena-mena, atau semau sendiri tanpa mempedulikan orang lain.

Tepa slira merupakan salah satu ajaran penting di Jawa dalam menciptakan tenggang rasa. Contohnya, kalau merasa sakit saat dicubit, maka janganlah mencubit orang lain. Jika tersinggung kalau diejek mengenai kelemahan diri sendiri, maka jangan pula mengejek kelemahan orang lain, karena dia juga pasti tersinggung.
Dengan memiliki kebiasaan mengukur (menerapkan) segala sesuatu di badan sendiri, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha menghargai orang lain. Tutur katanya dijaga agar tidak menyinggung (menyakiti) siapa pun lawan bicaranya, perangainya lembut karena menyadari bahwa hidup tidak mungkin sendirian dan selalu membutuhkan orang lain. Orang yang telah mengamalkan sifat tepa slira akan jauh dari sikap gumedhe (merasa besar), kuminter (merasa pinter), sawiyah-wiyah (semena-mena), kumalungkung (angkuh), daksiya (suka menyiksa), dan sebagainya yang tidak disukai, menyakitkan, dan merugikan orang lain

seMOGA BERMANFAAT......

Subscribe to receive free email updates: